“Mungkin Alam Mulai Bosan”, secarik lirik lagu syair lagu Ebiet G. kiranya bisa menghantarkan sedikit wacana tentang fenomena alam yang di alami saat ini.
Mulai dari Merapi yang sudah mengidap batuk, Smeru pun terinfeksi flu, dan tidak mau kalah, Bromo-pun ikut-ikutan berdehem.
Terlepas dari kejadian yang telah merenggut jiwa masyarakat (termasuk mbah marijan, sebagai juru kunci Merapi). Muncul sebuah pertanyaan datar, apakh kejadian tersebut merupakan gejala alamiah, ataukah bentuk “murka” Tuhan / kebosanan alam terhadap tingkah manusia?
Dari kacamata agama, tertarik untuk didiskusikan Firman Allah swt. Ar-Rum ayat 41,
“Telah ampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dikutip pendapat Ibnu al-Aliyah, mengomentari ayat diatas, ia menyatakan, bahwa, kerusakan yang terjadi baik di darat maupun diperairan, adalah disebabkan karena minimnya “ketaatan” manusia.
Dia menambahakan, karena Allah akan menganugerahkan keberkahan apa yang terdapat dilangit dan bumi, jika manusia bisa melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya” hal ini dikarenakan batasan-batasan (ketentuan-ketentuan) agama semata-mata demi kemashlahatan manusia sendiri.
Duss, sebelum membahas faktor penyebab letusan gunung (merapi) ataupun yang lain,secara ilmu pergunungan. Paling tidak memang ada kemungkinan, sebab terjadinya letusan tersebut bukan hanya semata-mata proses alamiah belaka, namun bisa juga disebabkan factor Pemerkosaan Alam, yang dilakukan manusia.bukankah begitu?
(Ibnu Katsir, 408, Maktabah al-Syamilah al-Ishdaru al-Tsani, dan berbagai Sumber)
Artikel yang Perlu Anda Baca
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar..... tapi tetap dengan sopan