Haji sebagaimana telah diketahui, adal termasuk rukun haji yang ke-Lima (terakhir), ternyata bukanlah semuata ritual yang bersifat vertical belaka (dari Hamba- Tuhan). Namun dalam ibadah ini mengandung hubungan harmonis yang bersifat horizontal.
Sebenarnya, Ibadah haji sudah ada sebelum Rasulullah di utus, karna ajaran ini sudah berlaku sejak masa Nabi Ibrahim As. Akan tetapi tatacaranya berbeda dengan tatacara yang berlaku pada masa sayari’at Muhammad saw. hanya saja, pada masa berikutnya (sebelum Rasulullah di utus), tatacara tersebut banyak berubah, bahkan ka’bah berubah menjadi tempat berhala-berhala.
Setelah Rasulullah Hijrah, tepatnya pada tahun ke-6 H, Ibadah Haji mulai disyariatkan. Hal ini ditegaskan oleh Allah swt, pada surah Ali Imran, ayat 97 :
“…………mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”
Dan pada tahun tersebut rasulullah berangkat ke mekah guna melaksanakan umrah bersama para sahabat, namun beliau di hadang oleh orang-orang kafir mekah, sehingga niat beliau gagal untuk umrah pada tahun ini, dan baru bisa umrah pada tahun berikutnya (7 H), Pada tahun ke-9 H, Sahabat Abu Bakar menunaikan Ibadah Haji, dan pada tahun ke 10 H, Rasulullah berangkat menunaikan haji, sekaligus melaksanakan Haji Wada’ (Haji berpamitan). Dan pada saat inilah Rasulullah mengajarkan pada kaum muslimin tatacara Ibadah Haji, seperti yang ditegaskan sebuah riwayat dalam Sunan al-Kubra Li al-Baihaqi:
“ambillah (pelajarilah) tatacara Ibadah Haji dariku”
Ada beberapa faidah pelaksanaan Ibadah Haji, antara lain :
1. Pada pelaksanaan Haji, datang berjuta-juta kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia, sehingga mekah yang asalnya sebuah daerah kecil, tandus, berubah menjadi tempat yang penuh degan limpahan rahmat, karena ternyata kota mekah menjadi pusat perekonomian, dan dapat mensejahterkan kaum muslimin.
2. Ibadah Haji memiliki makna persatuan kaum muslimin, mereka yang dating dari seluruh penjuru dunia berkumpul menjadi satu, mereka saling mengenal ragam suku, bangsa, dibawah satu naungan Islam.
Prolog
Maka dapt disimpulkan, sejarah ibadah haji ternyta tidak dimulai sejak 14 Abad yang lalu, namun jauh sebelumnya, yaitu pada masa nabi Ibrahim As. Akan tetapi tatacarnya memang beda dengan tatacara ibadah Haji pada masa rasululllah saw. dan menarik untuk diperhatikan, bahwa Ibadah Haji bukan Hanya ritual vertical, namun juga horizontal. Semoga bermanfaat.
Disarikan dari kitab ; Tarikh al-Tasyri’ al-islamy, al-Syaikh Muhammad al-Hadhori, tt. Haramain Surabaya.
Sunan al-Kubra Li al-Imam al-Baihaqi, (Maktabah al-Syamilah al-Ishdaru al-Tsani) Vol. 5. Hlm. 125.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar..... tapi tetap dengan sopan