Selamat Tahun Baru : Sebuah Muhasabah

Ya.. Muhammad..shalawat serta salam bagi paduka...
ada apa, dan kenapa kami melihat manik-manik di pipi paduka?
paduka pasti terluka.. paduka pasti sedih...melihat kelakuan kami...
ampuuun.. ampuun...
bukannya kami tuli dengan petuah paduka....
bukan pula kami tak tau tak mengerti...
namun kami tak semampu paduka...
kami tak sekuat paduka....

Iman kami... tak lebih sekedar "khayalan"..
islam kami hanya cukup dengan hafalan tuk bekal ujian...
Ihsan kami hanya cukup tuk membasahi bibir ketika ada yang bertanya....
syahadat kami tak ubahnya pengakuan "pegawai rendahan".. yang mengharap komisi..
shalat kami, sama atau lebih jelek dari pada senam ibu-ibu...dan lebih cepat daripada mengirup kopi panas...
puasa kami, tak lebih sekedar menahan rasa lapar... dan memindahakan jadwal makan.. tanpa merubah waktu untuk "syahwat"
zakat kami, cuma untuk melegalkan status "muzakki" di catatan orang yang ngeluarkan zakat...
haji kami, tak ubahnya seperti tour religi, dengan membuang uang receh..dan pulang membawa label has "Made In Saudi" Haji.
sudah mukminkah kita? muslim kah? muhsinkah?

ya Rasulallah... shlawat serta salam bagi paduka.....

"Sealamat Tahun Baru Kawan"....