AHLAN WASAHLAN,ISLAM MUMTAZ, JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR

Social Networking In Islam (Jejaring Sosial dalam Pandangan Islam)

Facebook
Arus perkembangan dunia informatika, bagaikan sebilah pisau bermata dua. betapa tidak, maraknya jaringan "MAYA" itu saat ini sedangn menjadi komoditi masyarakat yang paling digandrungi. kota, desa, pegunungan hampir semua telah dapat diakses dengan hanya meng"klik" saja. memang disatu sisi, dunia lektronik informatika diharapkan dapat memperbaiki kehidupan masyarakat. dari segi efisien dan lebih praktis.
namun, disisi lain, itu sebagai juga menjadi ancaman terbesar dalam sejarah peradaban manusia.
Mig33
Situs jejaring Sosial (Social Networking), salah satunya. yang saat ini mulai merangkul kaula muda, (walaupun tidak sama) bagaikan penyakit yang sangat dahsyat yang mampu menyihir kaum kaula muda.
dengan hanya duduk didepan komputer yang connect (tersambung) dengan sebuah saluran dunia "maya", seseorang bisa berinteraksi dengan masyrakat hampir seluruh dunia.

Ada banyak macam jejaring sosial, ada yang hanya menyediakan hanya tulisan (chatting) dan gambar diam,ada yang sampai menggunakan suara,  bahkan ada yang menggunakan gambar visual atau ataupun gambar biasa (video chatting).

Twiter
Diantara situs jejaring sosial yang hanya menggunakan tulisan, semisal mig33, Nimbuz. yang biasanya digunakan untuk media chatting. ada pula yang hampir sebagai catatan pribadi, seperti Facebook, Twitter, Muxlim, Friendster. ada pula yang sampai menggunakan video chat (gambar gerak), semisal yahoo messager, imichat dll.
Islam, sebagai agama yang tidak memiliki batas retorial, memang tidak pernah membatasi seseorang untuk mengetahui sebuah komunitas yang lain seperti yang ditegaskan dalam al-Quran : al-hujurat (49 :13)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"


Muxlim
Jelas dalam ayat tersebut, saling mengenal justru sebagai keniscayaan dari sebuah konsep sosial. hanya saja, pada redaksi "Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu", ini mengindikasikan, bahwa dalam interkasi sosial itu, manusia harus dibekali dengan keimanan dan etika, sehingga tidak mengandung unsur yang dilarang oleh syariat guna tetap mendapat gelar "taqwa".

Oleh karena itu, dalam Islam ada istilah dakwa, sosial, saling tolong-menolong, silaturrohmi dsb. yang semua itu tidak lepas dari intraksi sosial dan telah memeiliki aturan dan etika.
walhasil, jika kita pahami lebih jauh, jejaring sosial yang saat ini menjadi trend, membutuhkan sikap yang bijak dari degenap masyarakat. agar, penggunakan dan pemanfaatn media itu tidak lepas dari kontrol dan panduan agama. wallahu a'lam

Artikel yang Perlu Anda Baca

2 komentar:

Unknown mengatakan...

betul sekali kang.. ada hablumminallah dan hablumminannas. di jejaring sosial, habluminannasnya mungkin sudah terpenuhi, tapi jangan lupa dengan habluminallahnya.hehehe..

sukses terus dengan karya-karyanya..

islam mumtaz mengatakan...

yups walaupun sebagian masyarakat masih banyak menilai sisi-sisi negatifnya,,,,,

Posting Komentar

silahkan komentar..... tapi tetap dengan sopan

Copyright © Islam Mumtaz - Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes - Sponsored by Internet Entrepreneur